"saat saya menjadi gila akan tulisan . . ." :D

Rabu, 08 Februari 2012

Kritikan itu Indah


Saya ingin sedikit bercerita tentang kritikan yang saya terima beberapa minggu yang lalu. Ini hanya sekedar cerita saja ya .. Mungkin teman-teman pernah mengalaminya ..

Ngomong-ngomong soal kritik, kata mbak wiki :

Kritik adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.

Itu untuk kritikan Sastra dan Seni. Tapi apa beda nya jika manusia yang dikritik. Contohnya saja saya, saya dikritik seperti ini :
Kata nya, Saya jelek, jalan nya seperti orang cacat, tidak pernah memakai bedak, dll.

Ataukah itu termasuk kritikan atau ejekan. Bahkan jika itu disampaikan pada orang lain, bukan pada kita sendiri. Apakah itu sebuah penghinaan, cibiran, meremehkan, atau memang sebuah kritikan. Saya tidak ingin menyebutnya sebagai ejekan atau penghinaan keadaan fisik saya, tapi saya anggap itu sebuah kritikan.

Waktu itu Saya marah dengan kritikan itu, kritikan secara fisik yang sedikit menggores. Saya sedikit tidak terima karena peng-kritik mengatakannya pada pacar saya, kenapa tidak kepada saya langsung, itu lebih etis dilakukan. Bahkan karena kritikan itu saya jadi berpikir, mungkin benar, bahwa semua orang memandang sebelah mata pada orang yang berfisik buruk.

Dan kembali lagi, karena kata-kata ini, "kamu itu orang nya ga pernah bersyukur ya !". Jadi, apa peduli orang tentang fisik saya, saya bersyukur saya jelek, saya bersyukur jalan saya seperti orang cacat, saya tidak pernah pakai bedak dll. Saya bersyukur orang-orang terdekat menerima saya apa adanya. Tidak karena fisik, materi apapun itu.

Saya bersyukur karena saya dicintai apa adanya. Tidak ada apa nya..


Nah, hati saya sedikit dingin, ketika panas di siram es oleh kata-kata nya Om Mario Teguh :

Adikku yang muda dan sering dirisaukan oleh kritik orang lain, dengarlah ini …

Engkau tidak akan dikritik JIKA engkau orang biasa yang tidak mencapai hasil yang melebihi hasil dari jiwa-jiwa yang belum damai di luar sana itu.

Hanya karena engkau lebih dari mereka, mereka kehilangan kendali diri dan tak malu mengumumkan perasaan tertinggal-nya dengan mencoba merendahkanmu.
...
Orang yang gemar mengkritik dan merendahkan orang lain, sering tidak menyadari bahwa dia MENGKRITIK DARI TEMPAT YANG LEBIH RENDAH.

Engkau yang muda, ingatlah bahwa perjalananmu masih panjang.

Apa pun kritik mereka, tetaplah berfokus belajar dan bekerja untuk menjadikan dirimu lebih baik dan lebih mampu.

Bersabarlah.

Tetaplah setia kepada kebenaran yang menjadikanmu pemulia hati sesama.

Mario Teguh – Loving you as always
Jadi, pelajaran yang saya ambil dari kritikan fisik yang saya dapatkan adalah selalu bersyukur atas apa yang saya punya. Buktikan dengan prestasi, tidak ada yang abadi didunia ini. Kecantikan akan hilang dimakan usia. Dan saya, ingin mempercantik hati saya, bukan fisik saya. Kecantikan hati banyak dibeli, kecantikan fisik harus banyak membeli. :)

Bukan *Berkhayal* lagi

http://monandien.blogspot.com/2010/09/berkhayal.html

Baru saja saya membaca lagi catatan saya diatas. Zaman sekarang mungkin namanya "galau" ya .. hehe
Lucu rasanya bisa teringat lagi pikiran saya waktu menulisnya. Marah, kesal, benci, tidak terima, bahkan ingin membunuh orang-orang yang dengan sombongnya merasa dia sempurna meremehkan saya. Tapi seharusnya tidak begitu ya .. Seharusnya saya Instropeksi diri saja, toh tidak akan mengubah kadaan saya waktu itu.

Kalau dipikir-pikir waktu itu saya tidak cukup bersyukur dengan apa yang saya punya. Selalu ingin punya apa yang orang lain punya. Ya .. setidak nya saya sedikit bersyukur dengan banyaknya teman yang saya punya.

Jujur saja beberapa minggu yang lalu saya merasakan hal yang sama untuk kedua kali nya. Bahkan saya sampai meng-update status di akun facebook saya dengan kata-kata yang kasar. Seolah ingin si orang itu membacanya, seolah saya tidak peduli dengan apa yang dia katakan, seolah dia hanya debu yang harus dibersihkan dipikiransaya. Tapi, kembali lagi, saya harus bersyukur dengan apa yang saya punya, Alhamdulillahhirobil"alamin, terimakasih ya Robb . . Kehidupan ini sungguh sangat sempurna untukku ..

Sebetulnya saya sedikit menyesal meluapkan kekesalan saya dengan mengumbar-ngumbarnya di akun Facebook saya. Saya merasa idak seharusnya saya seperti itu, dan pada akhirnya akan membenihkan rasa dendam dihati saya pada orang itu. Saya tidak merasa dendam, hanya saja saya tidak suka caranya mngkritik saya. Buka saya tidak menerima kritikan nya. Tapi setidaknya dia bisa memilih cara yang lebih etis untuk menyampaikannya.

Tapi, sekarang saya mengerti, sejak dulu saya mengerti, ada orang yang pro dan kontra. Keberagaman sifat dan prilaku manusia tidak seharusnya dipandang sebelah mata.

Alhamdulillah, ketika saya menulis ini, pikiran saya dalam keadaan tenang, tidak seperti waktu itu, begitu gusar dan berantakan, penuh dengan emosi.

Ketika menulis ini, saya teringat kata-kata nya, seperti ini,  "kamu itu orang nya ga pernah bersyukur ya !". Mendengar kata-kata itu saya jadi mengubah pola pikir saya. mungkin ini yang saya rasakan, selalu galau, selalu mengeluh karena saya tidak bersyukur.

Ya.. memang benar, sepertinya memang begitu. kali ini, apapun keadaan nya, apapun yang saya alami, apapun yang saya dapatkan, dan apapun yang saya punya, saya akan berusaha untuk terus bersyukur...