"saat saya menjadi gila akan tulisan . . ." :D

Selasa, 20 Juli 2010

Seandainya Aku Mahluk Bumi II

 Nama saya Astron. Asal saya dari Planet Khayal. Seperti yang telah Asa lakukan. Sahabat saya dari Planet Harapan. Yang telah Meneliti berbagai aspek dari dari Planet Bumi. Saya pun demikian. Tujuan saya sebenarnya tak jelas. Hanya sekedar ingin tahu dan membuktikan apa yang diamati Asa. Lalu saya mengenakan invinsible mode untuk mengamati Bumi.

Saya mencoba melihat lebih dekat, individu-perindividu. Saya melihat sepasang manusia, mungkin berumur belasan. Terlihat sangat bahagia dengan kehidupannya. Saling membantu, menyayangi, dan mendukung satu sama lain. Terlihat sangat dekat. Mungkin ini yang disebut-sebut manusia "berpacaran" atau entah apa saya tidak mengerti. Yang jelas mereka terlihat amat sangat dekat. Inilah kesempurnaan seorang manusia. Memiliki hati dan perasaan. apalagi ditambah memiliki otak yang cerdas. Saya sangat kagum melihatnya.

Tapi terlihat, sepertinya manusia yang berjenis kelamin pria memiliki ketertarikan pada lawan jenis yang lain atau manusia berjenis kelamin wanita yang lain. Tapi tidak membuat hubungan dengan lawan jenis pertama renggang. Entahlah, mungkin si pria memiliki daya keserakahan yang tinggi. Inilah kejelekan manusia, tak pernah puas dan serakah. Apalagi, sekarang ini manusia di Bumi memiliki poulasi wanita terbanyak, terang saja pria akan memiliki kedekatan dengan banyak wanita. Bahkan saya melihat sepertinya banyak manusia yang berbagi pasangan hidup.

Si wanita pertama mengalah pada keadaan. mengizinkan si pria bersama dengan yang lain. Si pria dijauhinya, tapi tetap saja tak pernah menghilang dari kehidupannya. Saya tak mengerti pikiran manusia. Saya sedih melihat mereka yang begitu serakah, termasuk dalam urusan cinta.

Si pria dan wanita kedua terlihat bahagia. Si wanita pertama terlihat bahagia pula melihat mereka bahagia. tak pernah ada rasa benci diantara mereka. Wanita pertama selalu berusaha menyembunyikan sesuatu diantara dia dan si pria. Dia lakukan agar wanita kedua bahagia dengan si pria.

Tapi entah karena apa, si wanita kedua mungkin mencari tahu tentang si wanita pertama dan si pria dimasa lalu. Sepenglihatan saya, wanita pertama tidak  mengenal sama sekali wanita kedua. Mereka hanya sekedar mengetahui satu sama lain saja. Entahlah, saya bingung. Saya tak mau mencampuri urusan mereka. Urusan roman picisan yang membingungkan !

Saya melewatkan satu babak dalam realita ini. Terlihat tiba-tiba, si wanita pertama dan kedua seolah-olah bermusuhan. Si wanita pertama terlihat tidak merasa mengalami apa yang wanita kedua gembar-gemborkan , tapi si wanita kedua selalu sesumbar bahwa dia mengasihani wanita pertama karena cintanya tak terbalaskan oleh si pria.

Saya sangat setuju kalau ini adalah salah paham. Entahlah, si wanita kedua tahu darimana cerita yang tidak benar itu. Menurut saya ada dua kemungkinan. Pertama, si wanita kedua mencari tahu pada orang yang sebenarnya tidak tahu menahu soal hubungan si pria dan wanita pertama. Kedua, si pria menceritakan hubungan dia dengan si wanita pertama, bukan yang sebenarnya, ini dilakukan agar si wanita kedua tidak cemburu, karena si pria menyayangi wanita kedua. Dan mana mungkin pria itu akan membela wanita pertama di depan wanita kedua, karena mungkin si pria juga tak mau kehilangan wanita kedua.

Andai saja di Bumi ada mesin waktu. Mungkin masalah mereka bisa terungkap dengan jelas. Saya sangat bersedih melihat wanita pertama. Dalam posisinya yang serba salah. Andai saja saya berada diposisi wanita pertama, mungkin kini sekarang saya sedang menangis sejadi-jadinya. tapi wanita pertama begitu tegar.

Sepertinya wanita pertama tidak ingin menyalahkan apa yang telah diperbuat si wanita kedua padanya. Dan si wanita pertama juga tak ingin menyalahkan siapa pun orang yang telah bercerita tentang ini semua. Karena mereka tak pernah mengalami apa yang telah dialaminya dan si pria, mereka tak tahu apa-apa.

Saya terharu melihat solideritas teman-teman wanita pertama. Mereka banyak sekali yang ingin membantu menyelesaikan masalah ini. Teman-teman nya fikir,  wanita kedua itu tidak berfikir secara dewasa. Mengumbar-ngumbar ketidakbenaran seenaknya. Teman-teman nya bahkan ada yang ingin melakukan hal yang tidak baik pada wanita kedua. Tapi sepertinya wanita pertama tak ingin itu dijadikan solusi.

Ya . . memang benar. Menurut saya mempermasalahkan mahluk yang bernama pria memang tak ada gunanya. Mempermalukan diri sendiri saja. Si pria mungkin bangga seolah-olah diperebutkan dua wanita.

Saya melihat wanita kedua selalu menginjak-injak wanita pertama. Selalu dan selalu. Tapi kelihatannya wanita pertama tak memperdulikan hal itu. Dan tidak mempermasalahkannya. Karena seharusanya tak ada yang dipermasalahkan, itu hanya masa lalu. Toh wanita pertama tak pernah melakukan kejahatan apapun pada wanita kedua. Wanita pertama juga tak pernah ingin berhubungan dengan si pria lagi. Mungkin wanita kedua yang terlalu membesar-besarkan masalah.

Saya tak tahan lagi melihatnya. Saya bergegas pulang. Saya ingin menangis melihatnya. Berharap semuanya akan segera terungkap. Saya hanya bisa melihat dari jauh, dan mendoakan permasalahan mereka cepat selesai. Dewan Bijak dan para penghuni Planet Khayal  yang telah melihat apa yang saya lihat pun ikut mendoakan.

"Wahai kalian manusia.. Kalian punya Tuhan yang disembah, Dia Maha Tahu segalanya. Apapun yang terjadi, percayalah, Tuhan selalu disamping kalian, Tuhan akan membalas apa yang kalian perbuat, mungkin karma di dunia, atau siksa yang pedih di akhirat nanti.. " Begitulah Dewan Bijak menutup pidato menyambut kepulangan saya ke Planet Khayal. Berharap disini tak ada permasalahan seperti itu lagi.

Seandainya saja aku makhluk Bumi, apa saja warnaku, aku akan mensyukuri hidup di Bumi yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. dan tidak akan melakukan perbuatan buruk yang mereka lakukan. Kasihan mereka.